Ingin tahu berapa biaya bangun rumah terbaru saat ini sebelum sewa jasa kontraktor? Bagi Anda yang ingin membangun sebuah rumah memang perlu memastikan terlebih dahulu untuk survei lokasi serta membuat rincian biayanya.
Mencari estimasi biaya membangun rumah tentunya tidak bisa sembarangan dilakukan dan perlu pertimbangan beberapa faktor. Mulai dari faktor harga beli tanah, luas rumah yang mau dibangun serta biaya tenaga kerjanya. Di bawah ini adalah gambaran biaya-biaya yang mungkin Anda akan keluarkan.
Contoh Biaya Bangun Rumah Terbaru yang Bisa Anda Keluarkan

1. Harga beli tanah
Harga tanah menjadi estimasi pengeluaran biaya yang paling utama untuk membangun sebuah rumah. Harganya sangat bervariasi tergantung dengan jenis tanah tersebut, lokasi dan aksesibilitasnya bahkan fasilitas di sekitarnya. Status kepemilikan tanah juga harus dicari tahu agar tidak terjadi penipuan saat akan melakukan pembelian tanah.
Anda bisa meminta sertifikat hak milik untuk mengetahui bagaimana status kepemilikan dari tanah yang akan dibeli. Biasanya tanah di lokasi yang strategis seperti perkotaan maka harganya akan lebih mahal apalagi terdapat akses jalanan yang lebar. Jika dibandingkan dengan rumah yang dibangun di area pinggiran.
2. Biaya desain arsitek
Anda tentu memerlukan jasa desain yang profesional agar tampilan rumah bagus dan minim biaya renovasi apabila nanti sudah ditempati. Biaya untuk jasa desain sangat beraneka ragam. Jasa desain juga akan menawarkan desain yang memukau baik untuk interior rumah bahkan untuk bagian eksterior juga.
Pilih jasa arsitek yang berpengalaman sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan hasilnya dan pastikan untuk selalu konsultasi dengan jasa tersebut. Biasanya jasa arsitek akan menawarkan harga sekitar 5 hingga 10 persen dari total biaya bangun rumah Japandi atau model lainnya. Bisa juga dengan menghitung harga bangunan menurut per meter persegi.
3. Biaya pembangunan
Biaya yang satu ini perhitungannya juga tergantung dari berapa per meter persegi bangunan rumah atau bisa mengikuti RAB. Terdapat beberapa komponen biaya untuk pembangunan ini. Di antaranya biaya material dan juga biaya untuk jasa tenaga kerja atau tukang untuk membantu proses pembangunan hingga tahap akhir.
Material yang digunakan untuk pembangunan rumah bisa sangat beragam. Mulai dari pasir dan semen untuk bahan dasar lantai dan tembok atau beton yang kuat untuk fondasi rumah. Begitu pula dengan tahan finishing seperti genteng, pintu, jendela, plafon dan pengecatan. Tidak ketinggalan soal air, sanitasi dan instalasi listrik juga harus diperhitungkan.
Sementara biaya untuk tukang dapat disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan karenanya hal ini harus dikonsultasikan dengan kontraktor.
4. Biaya perizinan
Perlu diketahui bahwa proses pembangunan rumah tidak hanya sekedar beli dan jual. Tetapi perlu melalui tahap perizinan IMB atau Izin Mendirikan Bangunan. Izin tersebut harus didapatkan dari pemerintah dengan tujuan agar tidak melanggar peraturan administrasi pertanahan. Biaya ini mencakup IMB, sertifikat tanah, pajak dan juga notaris.
Perincian harga berupa IMB dengan kisaran harga tidak lebih dari Rp100.000 untuk per m2. Biaya untuk sertifikasi tanah terkadang hanya dikenai apabila pemilik tanah sebelumnya tidak atau belum memiliki SHM. Untuk pajak hanya berlaku apabila daerah tersebut memerlukan biaya tersebut. Akta Jual beli juga perlu dimasukkan ke dalam daftar anggaran.
5. Listrik dan mekanik
Pemasangan perangkat listrik dan mekanik berupa sistem air dan instalasi listrik juga masuk dalam anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan sebuah rumah. Tentu saja biaya listrik harus disesuaikan dengan sistem air yang akan digunakan di rumah tersebut. Apalagi jika memerlukan pendingin ruangan, tentu biaya lebih perlu dipikirkan.
Listrik mencakup kabel, panel listrik, stop kontak dan saklar. Biasanya harga akan dihitung berdasarkan meteran listrik yang akan dipasang dan biaya tersebut berkisar dari Rp500 ribu hingga di atas Rp3 juta.
Pada sistem sanitasi dan air, sering kali menggunakan PDAM dengan harga mulai dari Rp1 juta yang bisa disesuaikan dengan lokasi.
6. Biaya KPR
Jika Anda memiliki rencana untuk mengambil rumah dengan KPR atau kredit bank maka tetap perlu menyediakan anggaran yang cukup. Apalagi jika tidak ingin membayar pembangunan dengan sistem tunai. Penggunaan sistem KPR sangat disarankan karena dapat menggunakan cicilan per bulan, tetapi dengan uang di muka terlebih dahulu.
Bagi Anda yang ingin membeli rumah dengan cicilan maka perlu mengetahui terlebih dahulu biaya bangun rumah cicilan yang perlu dibayarkan. Biasanya untuk biaya di muka dikenakan sekitar 10 hingga 30% dan untuk cicilan per bulan dapat disesuaikan dengan suku bunga serta tenor pinjaman.
Selain itu masih ada pula soal biaya notaris dan administrasi yang harus dimasukkan ke dalam anggaran Anda.
7. Biaya tak terduga
Anda juga perlu menyediakan budget yang lebih untuk biaya tak terduga. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pembangunan rumah terkadang terdapat kenaikan harga berupa material yang digunakan dan desain yang sedikit berubah. Selain itu, biaya tambahan pembangunan perabotan rumah khususnya pada area dapur pasti juga membutuhkan biaya.
Dana cadangan yang perlu disiapkan disarankan sekitar 10 hingga 15 % dari anggaran awal yang disediakan. Cara menghitungnya misalkan Anda membangun rumah dengan luas 72 m2 dengan biaya sekitar Rp1 miliar. Maka perkiraan total biayanya berdasarkan rumus yang ada menjadi Rp1 m x 10% = Rp100 juta.
Dari perhitungan tersebut maka bisa dipastikan terlebih dahulu bahwa budget yang dimiliki sudah sesuai dengan rencana anggaran.
Faktor yang Memengaruhi Biaya Konstruksi Rumah
1. Akses lokasi
Lokasi pembangunan rumah nantinya dapat memengaruhi biaya yang perlu dikeluarkan karena jika aksesnya mudah tentu biaya yang dikenakan akan lebih murah. Jika akses sulit dilalui maka biasanya memerlukan tenaga yang ekstra sehingga biaya jadi lebih mahal.
2. Luas bangunan
Luas bangunan akan memengaruhi biaya karena semakin besar luasnya maka semakin besar pula biaya yang diperlukan. Hal tersebut dikarenakan waktu pengerjaan tentu akan lebih lama dan membutuhkan tenaga kerja yang lebih. Termasuk dengan pembangunan untuk listrik dan sanitasinya.
3. Biaya tukang
Penggunaan jasa dari tukang biasanya akan dikenakan tarif dengan beberapa sistem. Terdapat sistem harian, sistem borongan upah dan borongan upah penuh yang termasuk biaya tenaga kerja serta material yang digunakan. Anda perlu memilih yang sesuai dengan kebutuhan agar pengeluaran dapat dihemat dan pengerjaan akan lebih cepat.
4. Tingkat kesulitan
Faktor paling utama yang memengaruhi biaya bangun rumah di kota maupun di area pinggiran ialah tingkat kerumitan dari desain yang dibuat. Mulai dari bagian lahan konstruksi, struktur bangunan hingga jumlah lantai yang akan dibangun.
5. Spesifikasi bangunan
Spesifikasi ini bergantung pada material yang akan digunakan karena jika menggunakan bahan-bahan yang premium tentu biaya yang perlu dipersiapkan harus lebih banyak. Berbeda dengan penggunaan material lokal yang harganya lebih bersahabat. Gunakan spesifikasi yang sesuai untuk menghindari terjadinya pembengkakan biaya.
6. Waktu pengerjaan
Waktu untuk membangun rumah menjadi faktor terpenting juga karena Anda dapat menghemat pengeluaran untuk hal ini apabila pengerjaan lebih cepat. Hal ini bergantung pada desain, spesifikasi bangunan serta dari tenaga kerja yang digunakan jasanya.
Demikian estimasi biaya bangun rumah terbaru yang bisa menjadi referensi untuk Anda apabila ingin membangun rumah. Pastikan untuk menghitung anggaran dan menyiapkan budget lebih untuk antisipasi.
Kalau Anda berencana bangun rumah bergaya Japandi maka Scandilux siap membantu mewujudkannya. Konsultasikan berapa anggaran yang Anda miliki dengan kami lebih dahulu di 0812-5555-7227 atau email ke [email protected]. Dari sana kami bisa atur rumah impian seperti apa yang Anda mau.